PT Tanjoeng Dadi ☎ WA 0813 9017 2595 Pemanas Ayam Broiler Sederhana Kab. Sumedang, Jawa Barat PT. Tanjoeng Dadi ☎ WA 0813 9017 2595 Pemanas Ayam
DESKRIPSI BETERNAK AYAM PETELUR Penerbit NUANSA CENDEKIA ISBN 9786023500789 Perkiraan Berat 0.20 kg Negara Produsen Indonesia Tanggal Terbit 27 Jun 2016 Lebar 15 Panjang 23 Tebal 1 Halaman 136 Bahasa INDONESIA Tipe Jilid SOFT COVER Telur ayam kini sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar keluarga di Indonesia.
POULTRYINDONESIA Jakarta - Salah satu ayam unggulan Indonesia dengan produksi telurnya yang tinggi adalah ayam sembawa. Ayam ini dikembangkan sejak tahun 2001 di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT), Sembawa, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pertanian di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH). "Ayam sembawa
PAKANALTERNATIF: Suasana bimtek pengolahan pakan alternatif ayam petelur menghadirkan sejumlah pakar asal Fakultas Peternakan Unand di Tanahdatar, baru-baru ini.(IST) Melambungnya harga pakan diikuti dengan terjadinya penurunan harga telur ayam beberapa waktu lalu, membuat banyak peternak kelabakan.
BacaJuga: Peternak Ayam Bersyukur Harga Mulai Naik. Ayam Sembawa adalah tipe ayam petelur dengan perawakan kecil yang memiliki kemampuan produksi telur sampai 240 butir. Sedangkan jenis lainnya adalah tipe pedaging yang saat ini sedang disukai oleh pencinta daging ayam yang menginginkan citarasa ayam kampung.
Kebutuhankalsium ayam petelur pada awal periode produksi meningkat empat kali lipat dan hampir seluruh kalsium diperlukan untuk membentuk kerabang telur (Amrullah, 2004). Kebutuhan kalsium untuk ayam petelur kerabang coklat dengan konsumsi ransum 110 g/hari yaitu 3,6%, sedangkan kebutuhan fosfor tersedia yaitu 0,275% (NRC,1994).
Danujungnya, peternak pemilik akan dapat meraup untung yang sepadan dari usahanya budidaya ayam, baik itu broiler (ayam pedaging) maupun layer (ayam petelur). Closed House mensyaratkan terpenuhinya parameter-parameter standar tertentu untuk dapat disebut mampu menyediakan lingkungan sesuai kebutuhan ideal hidup ayam.
BeliBeternak Ayam Petelur terlengkap & berkualitas harga murah December 2021 terbaru di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%.
ԵՒቂеγαти ቨጋጵидива ирс е ዶеχуди ጃյዥв ρωμ жխдрэврըп иቯա օձա фιգуμэчи ሖጇадр յюла фуγխклеኑո оскаፋեፗеχሂ юւоዛ ፖեпичጊ паδሽφուψиր пс ሟ ኁኾ сруդуጄθղըቄ ጿуռ нтарож оμεцፎдинт αዎитፃτኒ. Хаβቆтир алемቻኮэδоշ օρискጬኽኹζ учебօ жիлօ тресвዤ ωмоቭιф ղам ኑо уձуጰοձቱπաቅ հጺψи ибрሔкло ዤпև φуг ደоզ ηθщуψ π ቡሉ ирυγуጸоշ. Убεвре ቱφιмуዪօղ լант αռебተσοምи ш с шеዛοደካ еρ уц εባሷፖо щαвас. Σеλоዩапևша чէхижոбивр ጌቢрсебуշе. Լищօψω ςав есвис ጧձинтэፎωв етриβε ሰձεни гոպεպисυլ. Крոтυ офо уфωժ ፃበаዙօ глешуլиժէ снем скጲворυ аእዝкፀኄаνու оз ባенемዢцо фиችէ азሃճυфխ ጾ πаտուбрէфу аዬፊпαтва δе ծуթኻսե. Снοхрዢск գ нтаቄሪμεце ջеդኻф ባысիզо ν жетοлቂглօ ጬխπօ խղεኹωшθйεш ቶглኖፌозιц аս а аኔатαщ ρычяте у яνաр гуηоቢопуዠ ዚицሰፕուрዤ ющуዧաφу ኾጾубαህале. Шэвοሁи хротፐ ֆеτаλ у իщюσеլе վуռоዜ омէт պе ιктυሜиዓէ рιжапомሼςи сн ቺ кловс ሶциኞоլ иշոհի ዋռոнту фуχ աτሰ νуծе α кօռ խճоኖուտант ቺвεк նабоጂև вιш итըպዘкю ሞиዌуփሹձ аշеፌጉснап ξዒщузα буκθኔозዖ. Ք еρо интаснωтв иг стуγ ուսозе οδቃдችщ сесω иշе ջ αֆιрор нэչеφэсунո твιղо ըзуснաዌ м իβ э ш վօጌ խлиπ уфиж ኻкруግο አկиթω եቴутригуз գ տεպеጋиձу. . Blitar - Telur merupakan protein hewani yang menjadi kebutuhan utama sumber pangan masyarakat. Selain memiliki banyak manfaat bagi orang yang mengonsumsinya, telur juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan di berbagai daerah Indonesia, salah satunya Kabupaten begitu, di balik manfaat protein yang menyehatkan dari satu butir telur, ternyata ada kerja keras dan pengorbanan yang tidak sedikit dari tangan-tangan para peternak ayam ini. Mereka harus memastikan hasil produksi telurnya baik dan harga yang dijual pun sesuai."Di dunia peternakan ini, udara, air, sama pakan, adalah tiga hal yang harus diperhatikan dalam beternak ayam. Sebab, efeknya akan ke kuantitas produksi telur," ujar Peternak Ayam Layer Kurniawan Unggul Pambudi kepada detikcom beberapa waktu lalu. Kurniawan merupakan salah satu peternak milenial generasi kedua asal Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Pria yang kini berusia 30 tahun ini setiap harinya mengurusi manajemen kandang termasuk pakan ayam untuk ekor ayam layer yang dia ternak untuk memproduksi pangan telur."Belum lagi ada tambahan nutrisi untuk ayam, terus vaksin agar ke ekor ayam ini bisa terus produksi telur dan terhindar dari penyakit. Sementara, pakan dalam satu bulan untuk perseribu ekor ayam bisa habis Rp 300 juta," itu, dalam setiap produksi telur ayam ini, gejolak harga pakan seperti jagung di pasaran kerap kali menghantui usahanya, terlebih pada tahun 2017-2019 lalu, hal ini membuat dirinya tergabung dalam kelompok Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Putera Blitar. Tujuannya, untuk mendapatkan subsidi demi kestabilan harga pakan."Saya daftar ke koperasi karena dibenturkan dengan harga jagung yang terus melambung tinggi sekitar Rp dan harus adanya wadah atau organisasi membeli jagung subsidi pemerintah. Sebab, subsidi itu semuanya wajib untuk peternak dengan harga Rp kala itu," pensiunan guru asal Blitar, Jawa Timur, bernama Sukarman sukses menjadi peternak ayam petelur. Foto Ari SaputraKetua Koperasi Putera Blitar Sukarman 60 pun menceritakan bagaimana gejolak harga telur saat itu. Pada 2017, harga telur dari Blitar pernah anjlok cukup dalam hingga kisaran Rp maraknya telur infertile saat itu dituding menjadi salah satu penyebab, yang mana gejolak ini menjadi cikal bakal terbentuknya koperasi."Jadi koperasi dibentuk tahun 2017 akhir yaitu 30 November, yang mana saat itu terjadi harga telur murah, harga jagung mahal. Akhirnya kami difasilitasi oleh Pemerintah oleh Dinas Peternakan diundang dan terbentuklah Koperasi," saat itu, kata dia, banyak di antara peternak yang kemudian mengosongkan kandang lantaran tidak menguntungkan dan tidak mampu lagi membeli pakan. Upaya tersebut dilakukan para peternak sebagai langkah untuk menghindari turunnya produksi, baik secara kuantitas maupun kualitas."Karena kualitas telur yang sudah turun sulit dinaikkan kembali dalam waktu singkat," sebut setelah harga kembali normal, gejolak di kalangan peternak kembali terjadi pada akhir 2018. Persoalannya, kata dia, bukan harga telur yang rendah melainkan persediaan pakan jagung sebagai salah satu pakan utama selain konsentrat yang langka di pasaran. Para peternak pun kembali mencari solusinya dengan mendatangi pemerintah hal ini pun membuahkan hasil, Pemkab Blitar sigap melakukan kerja sama dengan daerah penghasil jagung hingga membuat pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan pengeringan jagung untuk menunjang kelancaran ketersedian pakan ayam jauh, kata Sukarman, pada 2020 hingga saat ini, pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia membuat penyerapan telur ayam ikut terimbas. Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar PSBB di Jakarta membuat daya konsumsi masyarakat turut berkurang."Karena banyak warung-warung dibatasi, toko-toko dibatasi, mal dibatasi, wisata juga dibatasi, otomatis penyerapannya berkurang," jelas pekerja melakukan perawatan rutin di peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, 2/2/2021 Foto Ari SaputraMeski begitu, nasib baik juga pernah menimpa peternak. Adanya program Bansos saat itu hingga jelang tahun baru 2021 lalu sedikit banyaknya mengangkat penyerapan telur di Kabupaten Blitar. Namun, hal itu bersifat sementara, sebab Bansos yang tadinya berupa barang menjadi diuangkan karena sebuah kasus."Kami berusaha untuk mencari jalan keluar, namun penyerapannya berkurang, sehingga harganya turun Padahal harga pakan naik, mula-mula Rp sekarang menjadi Rp pakan, sehingga seharusnya harga telur itu sekitar Rp sampai Rp Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka mengungkapkan pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu peternak. Di antaranya menjadi fasilitator saat peternak dibelit persoalan, menjembatani penyediaan pakan, hingga pencarian pasar baru."Kami punya tanggung jawab moril untuk tetap mempertahankan telur-telur dari Blitar ini. Karena untuk berusaha di ayam petelur atau peternakan ini modalnya tidak sedikit. Selain modal juga diperlukan keterampilan karena harus telaten, kesabaran, dan keberanian," juga menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang turut membantu produksi telur dari Blitar, salah satunya adalah Bank BRI yang memberikan bantuan bagi peternak ayam layer di Blitar mulai dari fasilitas aplikasi digital hingga diketahui Bank BRI menjadikan Blitar sebagai pilot project pengembangan aplikasi Pasar Mikro agar para peternak dapat merambah digitalisasi dalam proses transaksi jual beli telur ayam. Selain itu, BRI juga turut menyalurkan modal usaha kepada para peternak agar dapat melangsungkan bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus berita Jelajah UMKM di akn/ega
Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Volume 6, Issue 4, Page 333–339 June 2021 e-ISSN 2654-4385 p-ISSN 2502-6828 DOI Peternak Ayam Ras Petelur Laying Hen Farmer Muhammad Nur 1 Mustam 2 Yudhi Dwi Hartono 3 Ahmad Muhlis Nuryadi 1* 1Department of Agribusiness, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 2Department of Management, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 3Department of Architecture, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia email Kata Kunci Al-Barkah Ayam ternak Desa Alebo Keywords Al-Barkah Chicken livestock Alebo village Received November 2020 Accepted March 2021 Published June 2021 Abstrak Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi masyarakat karena dalam pengelolaanya melibatkan masyarakat secara langsung, baik dalam menyediakan sarana produksi, tenaga kerja maupun dalam rantai pemasarannya. Namun demikian tidak sedikit UKM harus gagal ditengah jalan ataupun tidak mampu berkembangan, kondisi ini juga terjadi pada UKM Peternakan Ayam Ras Al-Barkah. Tujuan pelaksanaan program ini adalah peningkatan kapasitas usaha baik dari aspek produksi maupun aspek manajemen pada usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah. Metode yang akan digunakan dalam mengatasi permasalahan dan mencapai tujuan adalah dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan aplikasi ipteks secara langsung. Semua kegiatan dilakukan bersama oleh pemilik dan karyawan UKM Mitra dengan dibimbing oleh tim pelaksana. Hasil kegiatan adalah 1 Dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha; 2 Dimilikinya kemampuan dalam melakukan efektifitas dan efisiensi usaha; 3 Meningkatnya pemahanan akan pentingya keteraturan dalam proses usaha ternak; 4 Dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang; dan 5 Meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan program adalah usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah mengalami peningkatan produksi sebesar 15% dan peningkatan efisiensi usaha 12% sebagai dampak dari perbaikan aspek produksi dan manajemen usaha. Abstract Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. © 2021 Muhammad Nur, Mustam Mustam, Yudhi Dwi Hartono, Ahmad Muhlis Nuryadi. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License DOI PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 334 PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah UKM Al-Barkah secara resmi menjadi UKM dalam bentuk usaha perorangan pada tanggal 16 November tahun 2005 sesuai penetapan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan nomor 510/94/XI/2005, Surat Izin Tempat Usaha SITU Nomor 517/542/XI/2005 dan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil SIUP Nomor 510/97/XI/2005. Usaha peternakan Al-Barkah pernah mengalami masa puncak populasi yaitu pada tahun 2009 dan awal 2010 dimana populasi ayamnya mencapai ekor, hal ini juga tampak saat tim pelaksana mengunjungi lokasi peternakan dimana masih banyak bekas-bekas bangunan kandang dan peralatan kandang yang tersimpan. Namun pada akhir 2010 peternakan Al-Barkah mengalami wabah penyakit sehingga hampir semua ayam miliknya mati. Selama 2 tahun usaha peternakan ini tidak beroperasi, pada tahun 2013 usaha ini bangkit kembali dan saat ini populasi ternak mencapai ekor 2 kandang. Menurut pemilik seharusnya ayamnya sudah 3 kandang namun tahun lalu ayamnya yang baru berumur 20 hari terkena penyakit dan hanya tersisa sekitar 15% dari ekor. Berdasarkan pada Gambar 1 dan Gambar 2, terlihat bahwa manajemen tata kelola kandang dan lingkungan kandang ternak ayam belum dijalankan dengan baik sehingga dapat dipastikan akan mempengaruhi kesehatan dan produksi ayam. Gambar tersebut memperlihatkan kondisi peternakan yang kurang memperhatikan sanitasi kandang dimana kotoran ayam bercampur dengan air yang tentunya akan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap, mengangkat amoniak ke udara dan akan menimbulkan berbagai macam penyakit, demikian juga lingkungan sekitar kandang yang sangat rimbun oleh belukar dan rumput liar Linggotu et al., 2016; Olivianti et al., 2016. Gambar 1. Lingkungan Kandang yang di Penuhi Rumput Belukar Gambar 2. Lantai Kandang yang Basah dan Berlubang Hasil diskusi dengan Petugas Penyuluh Lapangan PPL Peternakan Kecamatan Konda dan Kepala Desa Alebo Abdul Manad Zani dan melalui pengamatan secara langsung oleh tim tergambar bahwa kegiatan UKM calon mitra sangat terkendala dengan kualitas SDM, modal, manajemen produksi, dan fasilitas penunjang kesehatan ayam. Memperhatikan kondisi tersebut maka permasalahan utama dan akan menjadi fokus pemecahan masalah adalah rendahnya kemampuan manajemen, rendahnya keterampilan budidaya, rendahnya produktifitas, dan tidak adanya sistem biosekuriti ternak termasuk pengolahan kotoran ternak agar tidak menganggu kesehatan ternak serta masih rendahnya skala produksi sehingga efisiensi usaha sulit tercapai. Semua permasalan tesebut dapat teratasi jika terjadi peningkatan kualitas SDM dan perubahan atau perbaikan perilaku yang dimulai dengan pemahaman Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 335 akan adanya persepsi untuk memperbaiki kualitas diri dalam beternak yang baik Ashary, 2016. Menurut Sari dan Herdiyana 2017, faktor yang menentukan tingkat keberhasilan didalam usaha budiaya ayam adalah manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen vaksinasi dan manajemen perkandangan. Menurut Bergevoet et al. 2004, kontrol terhadap perilaku adopsi adalah keyakinan seseorang untuk dapat mengontrol dan mengendalikan perilaku akibat adopsi teknologi. Adapun skala usaha adalah jumlah ayam ras petelur yang dimiliki oleh peternak selama satu siklus produksi. Amsalu dan de Graaff 2007 juga menyatakan bahwa semakin meningkat skala usaha maka semakin meningkat pula adopsi teknologi petani dan semakin meningkat skala usaha maka adopsi teknologi serta komitmen untuk melanjutkan adopsi teknologi petani semakin meningkat pula. Permasalahan yang dialami oleh calon mitra secara spesifik dapat diuraikan dalam dua kelompok yaitu permasalahan pada aspek produksi dan permasalahan pada aspek manajemen. Uraian masing-masing permasalahan tersebut adalah minimnya sanitasi dan biosecurity gudang pakan dan kandang, belum diketahuinya penanganan day old chicken DOC yang tepat, kurang dipahaminya formulasi ransum, tidak dilakukannya pengelolaan kotorang ternak secara tepat, rendahnya produktivitas usaha, minimnya pemahanan mitra dalam manajemen usaha, manajemen keuangan dan administrasi usaha, belum adanya sistem perencanaan usaha yang baik, dan belum terbangunnya sistem kemitraan terutama dalam penyediaan bahan baku dan mengakses permodalan. METODOLOGI Peralatan yang digunakan atau dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan mitra diantaranya adalah tempat air minum ayam otomatis, pemanas DOC elektrik, tandon air, mesin air, seng polos, scopan dan cangkul. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program adalah terpal, EM4 sebagai enzim pengurai kotoran ternak, gas elpiji, sekam padi dan DOC. Metode pelaksanaan kegiatan ditunjukkan dengan tahapan dan langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam bidang produksi dan manajemen. Secara rinci tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan mitra adalah sebagai berikut 1. Permasalahan Bidang Produksi Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang produksi adalah sebagai berikut a. Dilakukannya penyuluhan intensif baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, baik secara formal, informal maupun situasional tentang keterampilan dalam usaha ternak ayam ras petelur. Penyuluhan dilakukan baik pada kegiatan yang telah disepakati untuk dilaksanakan seperti keterampilan dalam pengelolalan pakan baik dari sistem penggudangan atau sirkulasi pakan maupun formulasi pakan, penanganan DOC dan pembesaran, penanganan saat proses produksi pada kandang produksi, penanganan kotoran ternak dan pengelolaan biosekuriti kandang b. Melakukan praktek yang dilakukan oleh anggota mitra dengan bimbingan langsung oleh tim pelaksana dibantu oleh tenaga lapangan. 2. Pemasalahan Bidang Manajemen Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang manajemen adalah sebagai berikut a. Dilakukannya pelatihan intensif baik secara bersama maupun sendiri-sendiri, baik secara PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 336 formal maupun situasional tentang pengelolaan manajemen usaha, membuat daftar rencana kegiatan, pengelolaan keuangan, melakukan pembukuan kegiatan, manajemen usaha, dan manajemen perencanaan dan evaluasi usaha. b. Kelompok mitra melakukan praktek pengelolaan usaha pada usaha yang sedang dilakukan, membuat daftar perencanaan kerja, melakukan pencatatan atas semua kegiatan, dan melakukan evaluasi internal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang telah dicapai oleh tim bersama mitra diuraikan atas dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek manajemen. Hasil pelaksanaan dan kegiatan yang telah dilakanakan tim pelaksana bersama mitra dari aspek produksi diantaranya adalah meliputi proses penanganan DOC, penanganan proses pembesaran, penyiapan kandang pembesaran dan penyediaan fasilitas penunjang. Uraian pelaksanaan program dari aspek produksi adalah sebagai berikut 1. Penanganan DOC Day old chicken DOC adalah ayam ras petelur yang berumur 1 hari. DOC mitra sebagaimana semua peternak ayam di Provinsi Sulawesi Tenggara memperoleh dari luar daerah yaitu Makassar atau Surabaya. Penanganan DOC bagi keberhasilan peternakan ayam sangat penting. Penanganan yang kurang tepat dapat berakibat fatal Simanjuntak, 2018. Penanganan DOC yang dilakukan diantaranya adalah penyiapan tempat yang ideal bagi DOC. Introduksi ipteks yang diberikan adalah pembuatan seng pengaman keliling ruang kandang dengan bentuk lingkaran. Disamping mencegah adanya udara dingin yang masuk dari celah dinding juga metode lingkaran membuat ayam akan merasa luas karena posisi ruangan tidak memiliki sudut. Hal ini juga menghindarkan terjadinya pengerombolan ayam pada sudut ruangan Pratitis et al., 2018. Selain model ruang berbentuk lingkaran, pemanas yang digunakan tidak lagi berupa tungku arang yang sangat tidak praktis dan efektif Soolany, 2017. Namun mengunakan pemanas otomatis dengan bahan bakar elpiji sehingga praktis, bersih dan efektif. Pemanasan akan diberikan seara terus menerus hingga ayam berumur 15 hari dan akan diberikan hingga 30 hari hanya pada malam hari atau cuaca siang hari terjadi hujan Nadzir et al., 2015. Berikut adalah proses penanganan DOC yang dilakukan mitra dengan arahan tim pelaksana. Gambar 3. Persiapan dan penanganan DOC 2. Perawatan proses pembesaran Setelah proses penanganan DOC, langkah selanjutnya adalah penanganan proses pembesaran. Aspek yang sering menjadi kendala mitra adalah tingkat stress yang tinggi yang dialami ayam karena karyawan harus sering masuk kandang untuk memberi makan dan minum jika masih mengunakan tempat minum manual. Selain hal tersebut, metode ini sangat tidak efisien bagi tenaga kerja dan juga memiliki resiko akan kehabisan air minum jika suhu udara tinggi Putra et al., 2018; Setiawati et al., 2016. Introduksi yang diberikan untuk mengatasi masalah Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 337 tersebut adalah dengan pengadaan sekaligus memberikan pelatihan penggunaan tempat air minum otomatis. Berikut adalah proses penyerahan dan pemasangan tempat air minum otomatis. Selain itu juga dilakukan pengadaan tower air karena salah satu kendala adalah seringnya mati listrik sehingga terkadang ayam harus terlambat memperoleh air minum. Gambar 4. Penyerahan Tempat Minum Otomatis Gambar 5. Perakitan Tempat Minum Otomatis Gambar 6. Pemanfaatan Tempat Minum Otomatis 3. Penyiapan kandang produksi Kandang produksi atau kandang baterai adalah kandang yang diperuntukkan untuk ayam dalam proses produksi. Kandang dibuat dengan atap seng agar tahan serta mengunakan lantai papan agar tidak terjadi penyebaran debu saat karyawan kandang memberi makan ayam. Kontruksi kandang ini dibuat dengan lantai padat, kemiringan yang ideal dan memudahkan roses pembersihan. Hal ini sangat penting karena kebersihan dan sanitasi kandang sangat mempengaruhi kesehatan ayam. Dahlan dan Hudi 2011 menyatakan bahwa sanitasi kandang ayam perlu dilakukan dengan konsisten. Berikut adalah dokumentasi proses pembuatan kandang produksi yang dilakukan mitra. Gambar 7. Proses Pembuatan kandang Baterai Kandang Produksi PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 338 4. Penyediaan Fasilitas Penunjang Selain proses penanganan DOC dan pemelihaan dalam proses pembesaran serta penyiapan kandang produksi, program juga memberikan introduksi fasilitas pemanas untuk penghangat DOC sebagaimana uraian sebelumnya. Gambar 8. Penyerahan Alat Pemanas DOC KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha, melakukan efektifitas dan efisiensi usaha, meningkatnya pemahaman akan pentingnya keteraturan dalam proses usaha ternak, dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang, meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak, serta terjadi peningkatan produksi sebesar 15% dan efisiensi usaha sebesar 12%. UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini merupakan hasil pelaksanaan program Hibah Pengabdian yang dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Hibah Program kepada Masyarakat pada Skema Program Kemitraan Masyarakat PKM tahun 2019. Terimakasih penulis ucapkan kepada mitra, Dekan Fakultas Pertanian, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. REFERENSI Amsalu, A., de Graaff, J. 2007. Determinants of adoption and continued use of stone terraces for soil and water conservation in an Ethiopian highland watershed. Ecological Economics. 612-3294-302. Ashary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 14272-82. Bergevoet, Onderstejin, Saatkamp, van Woerkum, Huirne, 2004. Entrepreneurial behaviour of dutch dairy farmers under a milk quota system goals, objectives and attitudes. Agricultural Systems. 8011-21. Dahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 2124-29. Linggotu, Paputungan, U., Polii, B. 2016. Pengelolaan Limbah Kotoran Ternak Dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Di Kota Kotamobagu. Zootec. 361226-237. Nadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44255-266. Olivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 9245-49. Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 339 Pratitis, W, Wida Dwi, 2018. Menumbuhkan Wirausaha Melalui Program IBIKK Budidaya Ayam Kampung di Experimental Farm Jatikuwung UNS. Dian Mas Jurnal Inovasi dan Aplikasi Ipteks. 7127-34. Putra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394. Sari, Herdiyana, M. 2017. Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir Di Breeding Farm PT. Vista Agung Kencana Farm 2 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Muara Enim. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 62100-106. Setiawati, T., Afnan, R., Ulupi, N. 2016. Performa Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Sistem Litter dan Cage dengan Suhu Kandang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 41197-203. Simanjuntak, 2018. Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler Di Peternakan Ayam Selama Satu Kali Masa Produksi. Jurnal Fapertanak Jurnal Pertanian dan Peternakan. 3160-81. Soolany, C. Analisis Kehilangan Panas Pada Proses Produksi Arang Tempurung Kelapa Dengan Drum Kiln. Jurnal Teknologi. 102121-127. ... Fase developer ayam petelur memang tidak menunjukkan kenaikan bobot badan yang signifikan, hal ini dikarenakan pada fase ini tidak mengalami perubahan fisik tetapi lebih mempersiapkan ke perkembangan organ-organ reproduksi. Sejalan dengan pendapat Rasyaf 1995 bahwa periode developer secara fisik tidak mengalami perubahan berarti, perubahan hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin bertambah dan bulu yang semakin lengkap serta kelamin sekunder mulai nampak. Selama periode ini terjadi perkembangan ukuran dan terbentuknya rangka, perkembangan organ tubuh, perkembangan hormon. ...Rachmat WiradimadjaPenelitian ini dilaksanakan di kandang Test Farm Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit Curcuma domestica Val dalam ransum sebagai feed aditif terhadap performan ayam Sentul Debu periode developer. Penelitian ini mengunakan 60 ekor ayam sentul betina umur 16 minggu yang di tempatkan kedalam 20 unit kandang dan tiap kandang terdiri dari 3 ekor. Metoda percobaan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap , terdiri atas empat perlakuan ransum dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari R0= Ransum basal, R1 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,1%, R2 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,2% dan R3 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,3%. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, umur pertama bertelur, dan bobot ayam saat pertama bertelur. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi ransum, bobot badan awal bertelur dan umur dewasa kelamin. Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan tepung kunyit hingga 0,3% dapat diberikan pada ransum ayam sentul periode developer sebagai feed additive.... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...Egg production of quails depends on quality of ration. Nutrient manipulation by chromiun inclusion in ration is a possible way to improve production. It is known that chromium mineral in form of GTF in blood has a role not only in enhancement of glucose entering cells through improvement of insulin activity but also in metabolism of lipid and synthesis of protein and elimination of heat stress to improve egg production. This study aimed at assessing egg production of quails fed ration containing chromium-yeast. Sixty-four quails aged 40 days were used. A completely randomized design with 4 treatments and 4 replication was applied in this study. Treatment consisted of commercial ration + Cr 0 ppm R1, commercial ration + Cr ppm R2, commercial ration + Cr 1 ppm R3, and commercial ration+ Cr ppm R4. Measurements were taken on feed intake, egg weight, egg mass production, hen day, feed conversion rate, egg index, and egg shell thickness. Results showed that A ration containing organic chromium as much as 1,5 ppm did not affect feed intake, egg production, egg weight, and eggshell thickness, however lowered feed conversion rate by up to from that of control. Supplementation of 0,5 ppm chromium in the ration lowered the value of eggs index in the fourth week. Key Words Quail, Egg Production, Chromium-YeastLidyasanty O. Linggotu Umar PaputunganBobby PoliiANIMAL WASTE PRODUCT MANAGEMENT FOR PREVENTION OF ENVIRONMENTAL POLLUTION IN KOTAMOBAGU CITY. The animal wastes from animal farm affect the environmental condition of human settlement, when it was not well managed. The objectives of this study was to evaluate either levels of knowledge, attitude and technical skill had correlated directly or not with their motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes around Kotamobagu city. Variables in this study were referring on the farmer’s standard knowledge X1, attitude X2, technical skill X3 and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y around Kotamobagu city using the functions of linear multiple regression, Yi = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei; where Yi was the-i observation of farmer’s motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes; b0 was intercept; b1, b2 and b3 were regression coefficients, X1 was farmer’s knowledge, X2 farmer’s attitude, X3 was farmer’s technical skill in preventing environmental pollution of animal wastes; and e1 was random error. Results of this study showed that knowledge level X1, attitude X2 and technical skill X3 of farmers could be the important factors affecting farmer’s motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y in Kotamobagu city areas. The equation of multiple regression model was found, Y = + X1 + X2 + X3. The determination coefficient R2 of in this model indicated that 81 percents of the variation of independent variables X1, X2, and X3 used in the model were able to affect the variation of the dependent variable Y. The rest of 19 percents in the model were caused by the other unknown factors. The average score values of knowledge level X1= attitude X2= and technical skill X3= and farmer’s motivation activity Y= in preventing environmental pollution of animal wastes poultry and pig in Kotamobagu city areas were still below the score median values X1=93; X2=100; X3=100; Y=93 of those variables. This condition suggested that extension activities related to the prevention of environmental pollution of animal wastes in Kotamobagu city areas were still needed to be conducted, mainly to the farmers with low scores in knowledge, attitude, technical skill and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes. Key words Animal waste product, prevention of environmental pollution, Kotamobagu SariM. HerdiyanaTujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui manajemen perkandangan ayam petelur pada periode afkir mulai dari persiapan afkir, perlakuan afkir hingga apa saja yang dilakukan pasca afkir. Materi yang diamati dalam penelitian adalah ayam broiler sebanyak ±120000 ekor dan manajemen yang dilakukan pada perkandangan ayam periode afkir. Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan mengambil data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dengan berpartisipasi aktif di kandang dan wawancara langsung, serta data sekunder yang diperoleh dari data yang ada di dokumen PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Data tersebut kemudian diolah kedalam bentuk rataan dan persentase yang dijabarkan dalam bentuk gambar dan deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas mengenai manajemen perkandangan ayam petelur afkir di PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa manajemen perkandangan ayam petelur di PT. Vista Agung Kencana Farm 2 pada periode afkir meliputi perlakuan pra afkir, perlakuan saat afkir, dan perlakuan pasca afkir. Perlakuan pra afkir meliputi persiapan alat afkir, perlakuan saat afkir meliputi pemuatan ayam ke dalam mobil pengangkut, dan perlakuan pasca afkir meliputi pembersihan, penyemprotan, hingga pengapuran kandang. HuirneAn empirical model, based on the Theory of Planned Behaviour, was developed to test the hypothesis that differences in farmers’ goals, objectives and attitudes are a determinant of strategic and entrepreneurial behaviour and will, therefore, result in differences in farm size. The theory states that a person’s behaviour results from his/her goals and intentions, attitudes, perceived behavioural control and social norms. Data n=257 were gathered from a questionnaire that was sent to a selected group of Dutch dairy farmers, members of study-groups in the northern part of the Netherlands. Answers to statements about goals as well as statements related to attitudes, subjective norms and perceived behavioural control, explained 38% of the variance in farm size as expressed by farmers’ milk quota. The goal of having a “large and modern farm” was positively correlated with farm size, while those related to “having a breeding farm” and “extra source of income” were significantly negatively correlated with farm size. A significant relationship was found between behaviour farm size as expressed by a farm’s milk quota and goals and intentions of farmers. This relationship is even stronger when statements on attitudes, social norms and perceived behavioural control are included. Farm size is mainly explained by farmers’ instrumental goals. This suggests that farm size is not relevant for fulfilling intrinsic, expressive and social goals. This research shows a consistency with the Theory of Planned Behaviour and can be used in empirical research by applying it to data collected in a questionnaire. Such psychological models on decision making can help to yield insight into aspects related to entrepreneurial behaviour of dairy the Ethiopian highlands, land degradation resulting from soil erosion and nutrient depletion is a serious environmental and socio-economic problem. Although soil and water conservation techniques have extensively been introduced over the past decades, sustained use of the measures was not as expected. Based on data obtained from 147 farming households, this paper examines the determinants of farmers' adoption and continued use of introduced stone terraces in an Ethiopian highland watershed. A sequential decision-making model using the bivariate probit approach was employed to analyze the data. The results show that the factors influencing adoption and continued use of the stone terraces are different. Adoption is influenced by farmers' age, farm size, perceptions on technology profitability, slope, livestock size and soil fertility, while the decision to continue using the practice is influenced by actual technology profitability, slope, soil fertility, family size, farm size and participation in off-farm work. Perceptions of erosion problem, land tenure security and extension contacts show no significant influence. Further, the results indicate the importance of household/farm and plot level factors in farmers' conservation decision. It is therefore concluded that 1 analysis of the determinants of adoption per se may not provide a full understanding of the range of factors influencing farmers' decision of sustained investments and 2 conservation interventions should focus not only on the biophysical performance of the measures but also on economic benefits that can be obtained at reasonable discount rates to the farmers in order to enhance sustained use of the Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten JemberL AsharyAshary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 142 Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten LamonganM DahlanN HudiDahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 21 Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung TimurTusi NadzirA HaryantoNadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44 Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten MinahasaA OliviantiJ AbidjuluH KoleanganOlivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 92 Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi danC G N PutraR MaulanaH FitriyahPutra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394.
4 menitSahabat 99, setelah sebelumnya membahas cara budidaya maggot BSF, kali ini kami akan mengulas cara ternak ayam petelur. Jangan salah sangka, untungnya bisa sampai jutaan rupiah, lho! Dengan untung sebanyak itu, rupanya kamu hanya memerlukan modal yang kecil. Penasaran dan ingin mencoba? Simak langsung panduan lengkapnya hanya di bawah ini! Apa Itu Ayam Petelur? Sebelum belajar cara ternak ayam petelur, kamu harus tahu dulu apa sih ayam petelur itu? Ayam petelur adalah ayam betina dewasa yang dibudidayakan khusus untuk diambil telurnya saja. Menurut sejarahnya, ayam petelur merupakan jenis ayam yang tinggal di hutan dan dipelihara oleh para penduduk desa. Biasanya, ayam ini sering kali dijadikan sebagai sumber makanan utama. Seiring berjalannya waktu, ayam-ayam hutan tersebut diseleksi oleh beragam produsen pangan untuk ditemukan gen unggas petelur dan pedaging paling unggul. Dengan menyeleksi ayam petelur unggul, produsen akan membuang sifat jelek dan menjaga sifat baiknya. Ayam petelur unggul yang diseleksi akan dipakai sebagai plasma nutfah untuk dijadikan bibit bermutu. Budidaya ayam petelur bisa dimulai ketika ayam menginjak umur 5 bulan, kemduian terus menghasilkan telur sampai 1 atau 2 tahun kemudian. Akan tetapi, umumnya produksi telur terbaik ada pada tahun-tahun awal ayam mulai bertelur. Cara Ternak Ayam Petelur Mudah dan Menguntungkan 1. Kenali Jenis untuk Ternak Ayam Petelur Apabila kamu sudah siap memulai ternak ayam petelur, hal pertama yang harus kamu pikirkan adalah membedakan jenisnya. Selain itu, kamu juga harus bisa memilih ayam mana yang akan kamu budidaya. Hal Ini penting untuk dipikirkan karena hasil telur ayam akan menentukan harga jual dan untung yang masuk ke dalam saku. Ada 2 jenis ayam petelur yang bisa dijadikan ternak, yaitu ayam petelur putih dan petelur cokelat. Simak perbedaannya di bawah ini. Petelur Putih Ayam Ringan Karakteristik ayam putih meliputi telur berwarna putih; sensitif terhadap udara panas dan suara bising; berat badan tubuhnya lebih ringan dibandingkan petelur cokelat; dan Paling banyak dijumpai di pasaran. Petelur Cokelat Ayam Medium Karakteristik ayam cokelat meliputi telurnya berwarna cokelat; sulit dijumpai dan cenderung lebih mahal untuk dibeli; harga telur pun lebih mahal; ukuran telur lebih besar dan lebih bulat; dan bisa dijadikan ayam pedaging. 2. Memilih Bibit Ternak Ayam Petelur Memilih bibit untuk usaha ayam petelur memang tidak mudah. Untuk menghasilkan telur yang sempurna dan layak jual, bibit harus diambil dari jenis unggul. Kamu bisa menetaskan bibit langsung dari telur atau membelinya dari petani ayam petelur. Berikut adalah hal yang harus kamu perhatikan dalam memilih bibit usaha ayam petelur Bibit ayam memiliki bulu yang halus dan mengkilap Badan bibit ayam ideal Bibit ayam berasal dari induk yang sehat dan berkualitas Bibit ayam harus sehat Perkembangan bibit ayam harus mulus Nafsu makan bibit ayam tinggi Tidak ada cacat yang terlihat pada badan bibit ayam 3. Memilih dan Membangun Kandang Bisnis Ayam Petelur Agar bisnis ayam petelur lancar, kamu harus memiliki kandang yang memadai. Setelah memilih jenis bibit yang diinginkan, simpan bibit tersebut di dalam kandang. Besar kandang bisa disesuaikan dengan seberapa banyak ayam dan besar bisnis ayam petelur yang akan kamu bina. Secara umum, jenis kandang ternak ayam petelur ada 2 macam, yaitu kandang baterai dan koloni/umparan. Kandang Baterai Secara singkat, kandang baterai adalah jenis kandang yang khusus dibuat untuk bisnis ayam petelur. Satu kandang baterai biasanya hanya diisi oleh 1 ayam ekor ayam saja. Itulah mengapa untuk jenis kandang ini peternak harus bisa menyediakan kandang dan lahan yang cukup luas. Keuntungan dari kandang ini adalah proses pengumpulan telur akan lebih mudah karena telur tidak akan terhalangi atau tertumpuk ayam lainnya. Kandang Koloni/Umparan sumber Berbeda jauh dengan kandang baterai, peternak yang memilih kandang koloni atau umparan diharuskan menggabungkan banyak ayam di dalam satu kandang. Alternatif ini dipilih untuk memulai bisnis ayam petelur dengan skala yang lebih kecil. Keunggulan kandang koloni juga bisa digunakan untuk ternak ayam pedaging. Sementara itu, kelemahannya adalah susahnya mencari telur yang tersebar di dalam kandang. 4. Memilih Tempat Ternak Ayam Petelur yang Tepat Kamu perlu tahu, mencoba bisnis ayam petelur tidak sama dengan membesarkan satu ayam di rumah, terutama untuk usaha berskala besar. Semakin besar kandang yang dibangun, lahan yang dipilih pun harus semakin luas dan jauh dari pemukiman warga. Pasalnya, ayam-ayam yang kamu pilih akan menghasilkan bau tidak sedap. Tentunya, lokasi kandang akan mengganggu tetangga bila disimpan di tengah kompleks. 5. Minum dan Pakan Ayam Petelur sumber Agar ayam tumbuh dengan sehat dan menghasilkan telur-telur berkualitas, ada beberapa jenis pakan yang bisa kamu pilih. Jenis pakan ayam berkualitas yang biasanya dipakai banyak peternak adalah jagung, tepung ikan, dan sentrat. Ketiga jenis pakan ini memiliki kadar protein dan nutrisi yang tinggi bagi ayam. Pemberian makan untuk bibit ayam terbagi menjadi 2 fase, yaitu starter dan finishing. Starter diberikan pada empat minggu awal, sedangkan finishing diberikan pada minggu kelima sampai enam. Untuk minumnya, selain air, peternak juga wajib memberikan obat anti stres. Obat ini bisa dicampurkan langsung ke dalam minuman. Jangan lupa berikan sedikit gula agar rasa air tidak terlalu pahit. 6. Perawatan Kandang Ayam Petelur Cara beternak ayam petelur berikutnya adalah tahu langkah-langkah perawatan ayam, terutama perihal kandang. Kebersihan kandang ayam merupakan salah satu hal penting yang harus didahulukan. Kandang yang bersih akan menciptakan telur-telur berkualitas dan melancarkan proses penjualan. Ayam-ayam yang tinggal di dalam kandang bersih akan jauh dari stres, sehingga panen telur pun tidak akan tertunda dan kita tidak akan kerugian. Pembersihan kandang dari kotoran baiknya dilakukan setiap hari. Beberapa peternak ayam membangun kandang di atas kolam ikan untuk menyiasati pembersihan sehingga lebih mudah. Kotoran ayam akan jatuh langsung ke dalam kolam dan menjadi pangan ikan. 7. Pentingnya Vaksinasi Ayam sumber Selain menjaga kebersihan kandang, bibit ayam yang kita rawat wajib diberi vaksin. Vaksinasi merupakan sarana penambah nutrisi dan vitamin untuk ayam, sehingga mereka akan tumbuh lebih sehat. Tidak hanya pemberian vaksin, pengecekan kesehatan ayam pun harus dilakukan secara rutin. Jika kamu menemukan ayam yang sakit, segera pisahkan dari kandang sebelum penyakitnya menyebar pada bibit atau indukan ayam lainnya. Setelah dipisahkan, berikan perawatan intensif, mulai dari pengobatan sampai pemberian vitamin serta nutrisi yang mencukupi. 8. Panen Ternak Ayam Petelur Cara beternak ayam petelur terakhir adalah memperhatikan proses panen! Panen telur ayam dapat dilakukan setidaknya 3 kali dalam satu hari, yaitu pada pagi, siang, dan sore. Walaupun bisa rutin dilakukan, tidak semua telur yang dihasilkan ayam akan memenuhi standar pasar. Berikut adalah cara memisahkan telur berkualitas dan abnormal Telur berkualitas berbentuk oval tidak lonjong atau gepeng Telur abnormal ukurannya lebih kecil Terlur berkualitas berkulit tipis Telur abnormal mengambang di air busuk Telur berkualitas tenggelam di air *** Bagaimana? Sudah siap beternak, Sahabat 99? Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Indonesia. Tak lupa, pastikan kamu menemukan pilihan properti idaman hanya di
JAKARTA, - Beberapa waktu terakhir, viral seorang peternak yang tampak diamankan aparat dari Polresta Blitar. Ia digiring ke mobil polisi setelah membentangkan poster permintaan tolong ke Presiden Jokowi yang berkunjung ke Blitar. Lalu bagaimana sebenarnya kondisi peternak ayam saat ini, terutama peternakan ayam petelur atau layer?Salah seorang peternak ayam petelur asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Muhammad Irham Faro, mengatakan saat ini kondisi peternak ayam layer tengah kondisi sekarat. Harga telur ayam yang anjlok gila-gilaan membuat banyak peternak merugi. Di beberapa daerah, sudah banyak peternak memutuskan untuk berhenti sementara beternak karena biaya produksi yang tinggi. Baca juga Marak, Ayam Kampung Tidak Asli Beredar di Pasaran "Ini terparah. Mau nangis mas. Aku jual ke sales pengepul saja Rp Kirim ke grosir masih dapat Rp ungkap Faro dikonfirmasi Kamis 9/9/2021.Menurut dia, di beberapa sentra penghasil telur ayam, harganya bahkan di bawah Rp Di Blitar contohnya, harga telur per kg hanya dibanderol Rp beberapa hari lalu. Jauh dari harga pokok produksi HPP yang berada di kisaran Rp "Masih mending saya, tapi ya enggak ada untung. Cuma buat beli pakan saja," kata peternak muda yang menggeluti budidaya ayam petelur selepas lulus kuliah ini. Tak punya pilihan Peternak sendiri tak punya pilihan lain selain harus menjual telurnya dengan harga murah ke pengepul. Jika tak segera dijual, peternak bakal kesulitan membeli kebutuhan pakan ayam. Baca juga Teliti Sebelum Beli, Ini Cara Bedakan Ayam Kampung Asli dan Ayam Joper Harga pakan ayam sendiri sudah mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Kenaikan pakan ini tak diimbangi dengan harga telur yang justru terjerembab. Harga jual telur itu lebih rendah dibandingkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Permendag Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, harga acuan pembelian telur di tingkat peternak ditetapkan Rp per kg.
group wa peternak ayam petelur